Sunday, May 14, 2023

Iman Kepada Gusti Allah

 *Dosa-dosa Anggota Badan: 3*

▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️

 Dosa hati : Ragu terhadap Allah.


▪️Diantara dosa hati adalah ragu terhadap Allah, yaitu;

👉🏻Ragu terhadap adanya Allah.

👉🏻Ragu terhadap kemaha kuasa-qn Allah.

👉🏻Ragu terhadap kemaha mengetahui-Nya Allah.

👉🏻Ragu terhadap kemaha menghendaki-Nya Allah.


⚜️Ragu terhadap Allah adalah dosa besar yang sampai pada kekufuran. Allah berfirman:


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا﴾

[ الحجرات: 15]


Maknanya:"Sesunggnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu."


📚Orang yang berakal tidak mungkin ragu terhadap Allah.

▪️Sebab akal manusia berkata:

-Ada bangunan pasti ada yang membamgunnya.

-Adanya tulisan pasti ada yang menulisnya.

-Ada pukulan pasti ada yang memukulnya.

▪️Ada bumi, langit dan segala isinya pasti ada yang mengadakanya dari tidak ada menjadi ada.

▪️Nama Dzat yang mengadakan alam semesta adalah Allah.


Semoga bermanfaat

size='medium'/>

sambutan pengantin pria di pernikahan

 

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil’alamin, wassholatu wasalamu’alaa asrafil anbiyaii wal mursalin sayidinaa wamaulana Muhammadin walaa alihi wahsahbihi ajma’iin ama ba’du.

  • Kepada keluarga besar ________dan ________ yang kami hormati.
  • Kepada para alim ulama, para sesepuh, tokoh masyarakat yang kami mulyakan.
  • Kepada Bapak Ibu Hadirin tamu undangan yang kami hormati.
  • Dan yang paling berbahagia kedua mempelai adik kami, ananda ________dengan ananda ________.
  • Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita beribu-ribu nikmat diantaranya adalah nikmat Iman dan Islam. Karena dengan nikmat tersebut kita dapat mengenal-Nya dan dapat beribadah kepada-Nya. Selain itu, kita juga senantiasa bersyukur tidak terhingga atas nikmat sehat wal afiat sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh berkah ini untuk menghadiri dan menyaksikan acara pernikahan adik kami ananda ________dengan ananda ________.
  • Tak lupa Shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita baginda Rosullulloh Muhammad SAW , keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Termasuk kepada kita semua yang sampai detik ini, masih istiqamah menjalankan risalah yang dibawa Beliau, mudah-mudah kita semua akan mendapat syafa’atnya di yaumil qiyamah kelak. Aamiin…

Bapak, ibu dan para Hadirin yang kami hormati,

Pada kesempatan yang sangat istimewa ini, saya selaku perwakilan dari rombongan keluarga besar ananda ________putera pertama dari Keluarga ________dan ________dari Kapas Kec. Sukomoro Nganjuk, mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga besar  ________dan ________atas sambutannya yang luar biasa menerima kedatangan kami di tempat yang penuh barokah ini .Saya juga menyampaikan Mohon maaf apabila kedatangan kami ini ada perilaku yang tidak berkenan, kurang sopan dan merepotkan keluarga besar  ________dan ________semoga Allah Swt membalas kebaikan Bapak Ibu dan mencatatnya sebagai amal sholeh .amin3x YRA

Ke 2. kami menyampaikan amanah dari ________dan ________untuk menyerahkan adik kami ananda ________,dengan segala kekurangan dan kelebihannya  kepada keluarga besar ________dan ________dengan ucapan Bismillahhirohmanirrohim , Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Agar adik kami ananda ________ini dapat diterima dengan baik menjadi keluarga ________dan ________dan dilingkungan Masyarakat Kel. ________ Kec. ________ Kota ________ ini. Ada istilah Tiada Gading yang tak retak .setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan termasuk adik kami ini. untuk itu kami mohon kiranya dalam membina rumah tangga nanti apabila ada yg kurang tepat dan benar mohon untuk dibimbing, dinasehati supaya tetap menaati kebenaran dan menetapi kesabaran untuk mencapai Ridho Allah SWT dalam membina keluarga yang sakinah mawadah warahmah.

Sedikit Nasihat dari Romo KH Chamim Djazuli Gus Miek khusus untuk pengantin baru adik kami ini dan umumnya untuk kita semua pengantin lama.:-D

Nasihatnya adalah

Ada Tiga berlian sebagai tongkat hidup . Barang siapa yang telah berpegang teguh terhadapnya, maka dia akan menjadi manusia yang paling jaya, bahagia, dan merdeka dunia akhirat di bumi ini adalah

1.Ilmu Tahu diri, kita menyadari bahwa kita ini adalah salah satu dari hambaNya, kita ini siapa, ilmu kita itu seperti apa, kemaksiatan kita itu sebanyak apa, ngaji kita itu baru sampai mana, kita itu pernah belajar dari mana. Ilmu tahu diri, tahu diri tugas kewajiban sebagai suami ,tahu diri kewajiban sebagai istri, dan akhirnya terbentuklah kerjasama suami istri yang sinergis untuk mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah.

2.Koreksi diri, 'meninjau terhadap kelemahan dan kelebihan dalam diri kita sendiri. kita kembangkan dan perbaiki. sehingga  menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. kalau ada masalah musyawarah berdua suami dan istri, saling koreksi, saling menasihati agar tetap menaati kebenaran dan menetapi kesabaran .

3.Mawas diri. sikap kehati-hatian terhadap segala jenis bentuk ucapan maupun tindakan yang akan dilakukan. jangan sampai ucapan perilaku jahat maksiat kita menimbulkan efek negatif lingkungan dan merugikan orang lain.

Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan semoga keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua.amin3x YRA

Ada pantun

Buat apa pergi ke Mekah
Kalau tidak untuk ibadah
Buat apa berkhitbah
Kalau tidak untuk menikah

Elvy Sukaisih Rhoma Irama

Terima Kasih atas semuanya

 

pun akhiron

Wal'afwu minkum wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.

 

size='medium'/>

Monday, May 8, 2023

Mbah Khozin

 Kisah Titip Salamnya Kanjeng Nabi Kepada Kyai Khozin Siwalan Panji-Buduran

Salah seorang waliyullah yang terkenal keramat, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan-Madura, suatu kali menunaikan ibadah haji. Beberapa saat ketika beliau singgah di Madinah hendak berziarah ke makam Rasulullah di Raudhah, beliau berjumpa dengan Baginda Nabi saw.

 Ketika itu beliau terlihat mesra sekali bercengkrama dengan Baginda Nabi saw. Sebelum berpisah, Baginda Nabi saw mengatakan kepada Syaikhona Kholil Bangkalan bahwasannya kalau Syaikhona kembali ke Tanah Air supaya menyampaikan salam beliau saw kepada Khozin dari Buduran, Sidoarjo. Begitulah, beliau kembali pulang ke Tanah Air. Selepas kapal yang ditumpanginya bersandar di pelabuhan Kota Surabaya (sekarang Tanjung Perak), Syaikhona Kholil tidak langsung menuju ke rumahnya di Bangkalan, Madura, tetapi langsung menuju Buduran, Sidoarjo mencari orang yang bernama Khozin sebagaimana yang dipesankan Baginda Nabi saw kepadanya. Begitu sampai di Buduran, beliau menanyai beberapa orang yang dijumpainya, menanyakan rumah Khozin. Jawaban yang beliau peroleh menunjuk pada sosok-sosok yang bervariasi, mulai dari Khozin tukang cukur rambut, Khozin tukang sepatu sampai Khozin-Khozin lain dengan beragam profesi yang disebutkan, dan semuanya tidak cocok dengan sosok yang beliau bayangkan.  Hingga akhirnya suatu saat kemudian di pagi hari beliau bertemu dengan bapak tua, mengenakan kaos oblong dan bersarung setengah dicincing ke atas, sedang menyapu halaman sebuah rumah yang mirip sebuah pesantren dengan beberapa gothaan (bilik-bilik bambu untuk kamar para santri). Syaikhona Kholil lalu menghampiri bapak yang tengah sibuk dengan aktivitas paginya tersebut.Setelah memberikan ucapan salam dan dijawab oleh bapak tersebut, beliau bertanya, “Pak, di manakah rumah Khozin?”“Nama Khozin, di sini banyak,” jawab orang tersebut. “Tetapi kalau Kiai hendak mencari Khozin yang dimaksud Rasulullah sewaktu sampean di Madinah, ya saya ini Khozin yang beliau maksud,” lanjut bapak tersebut.

 Syaikhona Kholil tersentak kaget setelah mendengar jawaban spontan tersebut. Dengan serta-merta beliau menjatuhkan koper perbekalan bawaannya dan langsung mencium tangan bapak tersebut berulang kali. Ya, itulah Kiai Khozin Khoiruddin, pengasuh Pondok Pesantren Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo sekaligus perintis tradisi khataman Tafsir Jalalain, yang pada era Kiai Ya’kub Hamdani terkenal sebagai pondoknya para wali.

Hadratus Syekh Kiai Hasyim Asy’ari adalah alumni ponpes ini. Beliau sempat diambil menantu oleh Kiai Ya’qub, dipersuntingkan dengan puterinya yang bernama Khadijah. Dari perkawinannya dengan Khadijah ini beliau dianugerahi seorang anak bernama Abdullah. Akan tetapi, sayang keduanya (Nyai Khadijah dan Abdullah putranya) wafat di Makkah pada tahun 1930.

 Di pondok ini gothaan (=kamar) Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari sewaktu masih nyantri sampai sekarang diabadikan keberadaannya sebagai bentuk penghormatan kepada Hadratus Syekh. Di antara alumni ponpes yang lain adalah Mbah Hamid Abdullah Pasuruan, Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo, Mbah Ud Pagerwojo, Mbah Jaelani Tulangan.

 Ada beberapa kisah menarik terkait santri-santri Pondok Siwalan Panji. Salah satunya ialah sebagaimana penuturan cucu Mbah Jaelani kepada saya, pada suatu musim kemarau waktu itu banyak para petani yang kehausan karena sumur-sumur di sawah maupun rumah-rumah penduduk kering-kerontang. Di tengah kondisi banyak orang kehausan itu tiba-tiba mereka melihat Mbah Jaelani seperti terbang melayang-layang di udara sambil membawa timba-timba berisi air beserta pikulannya.

 Ada juga kisah wali kendil (kakak-beradik yang meninggal ketika masih menjadi santri). Sang adik ahli mutholaah (=mendaras) kitab-kitab, sedangkan sang kakak ahli riyadhoh/tirakat (=mengambil jalan hidup penuh keprihatinan). Pada suatu hari sang kakak ingin mendidik adiknya agar bisa berlaku tenggang rasa.

 Dimarahilah adiknya yang tengah menanak nasi di dapur dengan alasan tidak menghormati kakaknya yang sedang berpuasa. Ditendangnya kendil (=bejana yang terbuat dari tanah) yang digunakan untuk menanak nasi itu hingga pecah berantakan. Melihat itu si adik diam sambil mengambil serpihan-serpihan kendil yang pecah berantakan itu.

 Ditempelkannya lagi potongan serpihan itu dengan ludahnya hingga kembali utuh seperti sedia kala. Konon hingga ketika keduanya meninggal, makam adiknya tidak mau berjejer berdampingan dengan kakaknya, setiap hari makam adiknya bergeser maju bahkan konon sampai menembus pagar batas makam, dan pada akhirnya oleh Kiai Ya’kub santrinya itu diperingatkan agar cukup sampai di situ saja (maksudnya makamnya jangan bergeser lagi).

 Hingga sekarang makam keduanya yang awalnya berjejer sudah tidak lagi seperti kali pertama dimakamkan, makam adiknya lebih maju kedepan melewati batas nisan kakaknya.

 Kiai Kholil Bangkalan sendiri akhirnya nyantri (berguru) kepada Kiai Khozin, sehingga termasuk alumni Pondok Siwalan Panji. Pondok Siwalan Panji ini berdiri sekitar tahun 1787 oleh Kiai Hamdani. Menurut Gus Rokhim (alm) — pemangku pondok Khamdaniyah yang juga generasi ke tujuh dari Mbah Khamdani, ketika tanah Siwalan Panji masih berupa tanah rawa, Mbah Hamdani meminta kepada Allah agar tanah rawah ini diangkat ke permukaan untuk dijadikan sebagai kawasan syiar Islam waktu itu.

 “Ketika itu Mbah Hamdani meminta pertolongan kepada Allah, tidak berselang lama, tanah yang sebelumnya rawa, tiba-tiba terangkat dan menjadi daratan,” cerita Gus Rokhim. Tidak hanya itu, pada awal- awal pengerjaan pondok, kayu bangunan pondok yang didatangkan dari Cepu melalui jalur laut tiba-tiba pecah dan terserak dan berpencar. Namun, karena pertolongan Allah, kayu-kayu yang semula berpencar ini, bergerak sendiri melalui sungai menuju ke arah sungai di seberang kawasan pondok.

 “Ada satu kayu yang tersangkut di kawasan Kediri, dan sekarang disebut menjadi kayu cagak Panji,” cerita Gus Rokhim. Dijuluki pondoknya para wali karena setiap tahun alumni yang keluar beberapa di antara mereka sudah mempunyai karomah-karomah luar biasa ketika masih menjadi santri.

 Konon dari beberapa riwayat yang saya kumpulkan, di pondok Panji atau Siwalan Panji inilah kitab Tafsir Jalalain pertama kalinya dibaca secara klasikal pada tahun 1789 M. Sistem pendidikan ala madrasah diniyyah juga sudah ada pada waktu itu, hanya saja formatnya tidak seperti sekarang yang tersusun sistematis dan terencana. Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren secara klasikal dengan kurikulum yang sistematik diinisiasi oleh Gus Wahid (K.H.Abdul Wahid Hasyim), pahlawan pergerakan nasional, ayah Gus Dur, pada akhir 1930-an.

 Semenjak itu Syaikhona Kholil selalu mewanti-wanti agar santri beliau yang boyong (pulang ke kampung halaman) agar tabarrukan dulu di Pondok Panji yang diasuh Kiai Khozin ketika itu, sebagai bentuk ketakdzhiman Syaikhona Kholil kepada Kiai Khozin. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa sampai sekarang pondok Panji, terutama pondok Al-Khozini, banyak dipenuhi santri dari Madura, sebagai bentuk ketakdzhiman mereka pada dawuh Syaikhona Kholil Bangkalan.

Oleh: Danny H Ma’shoum, 15 Juli 2017. Catatan ini hasil korespondensi saya pribadi saat sekolah SPPT (setara Aliyah) Bahrul Ulum Tambakberas tahun 1999 pada beberapa tokoh sesepuh desa Pagerwojo, cicit Mbah Jaelani Tulangan, riwayat2 pondok Al-Khazini dan beberapa referensi dari Majalah Amanah terbitan tahun 1992

size='medium'/>

Sunday, May 7, 2023

TAHLIL BERSANAD PONPES LIRBOYO

 TAHLIL BERSANAD PONPES LIRBOYO

 DOWNLOAD


size='medium'/>

Obat Linu Bobok

 1.jahe,kencur,brambang,minyak kayu putih