Thursday, December 30, 2021

NASAB KELUARGA

 

Moh.Aprillia Hatta Bin Moh Majid Bin Muhammad Bin Imam Mujari



Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan di Pulau Jawa yang melahirkan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari. Kediri dan Singasari yang berdiri di Jawa Timur antara tahun 1042-1222 masehi, merupakan 2 kerajaan yang lahir atas inisiatif Raja Airlangga dan dilaksanakan oleh Mpu Bharada. Tujuan mataram kuno membagi 2 kerajaannya ini sendiri adalah untuk meredam pertikaian, dan mencegah kehancuran jika pada akhirnya pertikaian yang dikhawatirkan terjadi pada akhirnya benar-benar meletus.

Bibit pertikaian itu sendiri berakar pada 2 putra Airlangga, yhaitu Sri Samarawijaya Dharmasuparnawahana dan Teguh Uttunggadewa yang merasa berhak atas tahta mataram kuno. 


Lalu yang kedua. Saat Raden Wijaya meminta bantuan untuk merebut kembali Kerajaan Singasari dari tangan Jayakatwang, Arya Wiraraja tak menolak. Tanpa ragu, dia menunjuk anaknya, Ranggalawe, sebagai pemimpin untuk membuka Hutan Tarik. Hutan yang sekarang berlokasi di Sidoarjo inilah yang nantinya merupakan cikal bakal lahirnya Kerajaan Majapahit. Sementara dia sendiri, di Madura sibuk melatih para tentara agar siap menghadapi kekuatan tentara Jayakatwang.

Setelah akhirnya Raden Wijaya berhasil mengalahkan musuh dan kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit, Arya Wiraraja tetap bersedia menjadi bawahannya. Padahal, Sang Prabu sudah menjanjikan kalau ia berhasil, maka akan dibaginya Kerajaan Majapahit menjadi dua. Separo untuknya, dan separonya lagi untuk Arya Wiraraja. Mantan adipati yang kemudian diberi kekuasaan di Tuban itu, tak pernah sekalipun berniat menagih janjinya. Sampai ketika anaknya, Ranggalawe, tewas dibunuh Kebo Anabrang atas perintah Raden Wijaya. Saat itulah ia menjadi gusar dan mulai menagih janji. Dan Raden Wijaya menepati janji, membagi kerajaan menjadi dua wilayah, yaitu: Barat dan Timur. Barat untuk dia, Timur untuk Arya Wirawaja. Wilayah Kerajaan Barat meliputi: Singosari, Kediri, Gelang-gelang (Ponorogo) dan Wengker, sementara wilayah Kerajaan Timur, meliputi: Lumajang, Panarukan, Blambangan, Madura dan Bali. Arya Wiraraja dinobatkan menjadi raja di Majapahit yang beribukota di Lumajang (Lumajang Tigang Juru) pada tanggal 26 Agustus 1294.

size='medium'/>

Tuesday, December 21, 2021

9 Hadits tentang Kematian yang Perlu Dipahami Muslim

 

Hadits tentang Kematian perlu diketahui Muslim untuk mengingat kematian yang pasti akan menjemputnya kapan dan di mana pun berada. Sebab, kematian adalah keniscayaan.  Dalam Alquran disebutkan bahwa tiap makhluk yang bernapas pasti akan mati. Karena itu, tak seorang pun yang bisa menghindar dari kematian.    Allah SWT berfirman:

 كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. BACA JUGA: Hadits Waktu Doa Mustajab Hari Jumat, Paling Utama Setelah Ashar Dalam Islam, tanda-tanda kematian sudah diingatkan kepada tiap manusia di antaranya kulit mulai keriput, rambut beruban dan daya ingat melemah. قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dalam Islam “Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 8) Dikutip dari Pusat Kajian Hadis (PKH), orang yang selalu ingat mati tentu mempersiapkan kehidupan sesudah mati. Dia memahami bahwa ada lagi kehidupan setelah mati. Bekal kehidupan setelah kematian bukanlah harta melimpah, rumah mewah, perhiasan berkilo-kilo dan sejenisnya. Bekal yang hanya berlaku adalah “Amal Kebaikan”. 

Berikut hadits tentang kematian:

1. Berbaik Sangka Tiap Muslim pasti ingin hidupnya khusnul khotimah. Banyak cara agar memperoleh predikat husnul khatimah. Salah satu di antaranya adalah selalu bersangka baik kepada Allah.  Rasulullah Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam mewanti-wanti umatnya agar selalu berhusnudzan (baik sangka) kepada Allah. Hadis riwayat Al-Imam Muslim : عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِثَلَاثٍ يَقُولُ لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ Dari Jabir Radhiyallahu Anhu berkata: Aku mendengar Nabi Shalla Allahu Alaihi Wa Salam bersabda tiga hari sebelum beliau wafat: “Jangalah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah.”(HR. Muslim) Al Imam Nawawi menjelaskan bahwa sebelum seorang mukmin meninggal dunia hendaklah ia bersangka baik kepada Allah bahwa ia diampuni. Ia tidak boleh putus asa dari kasih sayang (rahmah) Allah. Hal ini merupakan harapan baik ketika ajal datang.

2. Jeritan Jenazah di Atas Keranda عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهَا الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ Dari Sa’id bin Abu Sa’id dari bapaknya bahwa dia mendengar Abu Sa’id AL Khudriy radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para pemandu di atas pundak mereka, maka jika jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka dia akan berkata; “Bersegeralah kalian, bersegeralah kalian (membawa aku). Dan jika ia bukan dari orang shalih, maka dia akan berkata; “Celaka, kemana mereka akan membawanya?. Suara jenazah itu didengar oleh setiap makhluq kecuali manusia dan seandainya ada manusia yang mendengarnya tentu dia akan jatuh pingsan”. (HR. Bukhari).


3. Amal Ibadah Teman Setia عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :يَتْبَعُ المِيْتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ . Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu menuturkan, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya.” (HR. Bukhari-Muslim). Di dalam kubur yang gelap dan tidak ada siapa-siapa, tentu membuat hati sedih, gundah dan takut. Di saat itulah datang amal seorang yang meyerupai bentuk manusia. Jika amalnya baik, dia akan berbentuk manusia yang indah, wangi dan ramah. Namun sebaliknya, jika amalnya buruk, ia akan berubah bentuk menjadi manusia yang menyeramkan, berbau busuk dan bersuara kasar. Amal akan menemani seseorang dalam kuburnya entah berapa lamanya sampai datang Hari Kiamat.

4. Perbanyak Mengingat Mati عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي المَوْتَ . Dari Abu Hurairah ra. pula, berkata: Rasulullah Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. Tirmidzi) 5. Kematian Sudah Digariskan  عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعًا وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ وَخَطَّ خُطَطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ وَقَالَ هَذَا الْإِنْسَانُ وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ أَوْ قَدْ أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا Dari Abdullah radliallahu anhu dia berkata; "Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya." (HR. Bukhari) [No. 6417 Fathul Bari] Shahih.

6. Usia Jadi Tanda عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Usia ummatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali mereka yang melebihi (usia) tersebut." (HR. Ibnu Majah) [No. 4236 Maktabatul Maarif Riyadh] Hasan Shahih.

7. Persiapkan Bekal Amal ٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ Dari Ibnu Umar bahwa dia berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah, bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak." (HR. Ibnu Majah) [No. 4259 Maktabatul Maarif Riyadh] Hasan.

8. Mayit Diiringi 3 Hal حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin Hazm ia mendengar Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah Shallallahualaihiwasallam bersabda: "Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya." (HR. Bukhari) [No. 6514 Fathul Bari] Shahih. 9. Cinta Harta dan Panjang Umur عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ وَطُولُ الْعُمُرِ رَوَاهُ شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ Dari Anas bin Malik radliallahu anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam besabda: "Anak Adam akan semakin tumbuh dewasa dan semakin besar pula bersamanya dua perkara, yaitu; cinta harta dan panjang umur." Diriwayatkan pula oleh Syubah dan Qatadah. (HR. Bukhari) [No. 6421 Fathul Bari] Shahih. Demikian

9 kumpulan hadits tentang kematian. Semoga dengan mempelajari hadits tersebut, Muslim bisa lebih meningkatkan lagi amal ibadahnya sebagai bekal menjemput kematian. Wallahu A'lam. 

 

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 9 Hadits tentang Kematian yang Perlu Dipahami Muslim ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hadits-tentang-kematian/2.


size='medium'/>

Monday, December 13, 2021

Kyai Achmad Sidiq Ijazah Tasawuf

 Pengajian-pengajian Kyai Achmad banyak bernuansa tasawwuf. Ada 3 unsur utama dari tasawwuf yang dapat menuntun seseorang untuk bertasawwuf dari tingkat rendah menuju peningkatan diri secara bertahap, yaitu:

  1. Al Istiqomah: yang berarti tekun, telaten, terus-menerus, tidak bosan mengamalkan apa saja yang dapat diamalkan. Mungkin baca Yasin tiap malam Jum’at, mungkin baca Istighfar sekian kali dalam setiap malam, dan sebagainya.
  2. Az Zuhd: yang berarti terlepas dari ketergantungan hati /batin dengan harta benda kekuasaan, kesenangan, dan sebagainya. Baik yang ada di tangannya sendiri, apalagi di tangan orang lain. Tidak bergantung dengan yang dimiliki berbeda dengan tidak punya. Seorang “Zahid” bisa saja kaya, tetapi hatinya tidak tergantung pada kekayaannya. Barang siapa yang tidak berputus asa karena sesuatu yang terlepas dari tangannya dan tidak bergembira (melewati batas) dengan sesuatu yang diterimanya dari Allah, maka dia sudah mendapatkan zuhud pada kedua belah ujungnya.
  3. Al Faqir: artinya selalu menyadari kebutuhan diri kepada Allah. Kesadaran yang mendalam dan terus-menerus tentang “dirinya membutuhkan Allah” tidak selalu ada pada setiap orang. Pada suatu saat kesadarannya, akan tinggi tetapi saat lain kesadarannya menurun.

Majelis Dzikir Dzikrul Ghofilin

Dzikrul Ghofilin
Dzikrul Ghofilin | nahdlatululama.id
size='medium'/>

Obat Linu Bobok

 1.jahe,kencur,brambang,minyak kayu putih