Hadits tentang Kematian perlu diketahui
Muslim untuk mengingat kematian yang pasti akan menjemputnya kapan dan di mana
pun berada. Sebab, kematian adalah keniscayaan. Dalam Alquran disebutkan
bahwa tiap makhluk yang bernapas pasti akan mati. Karena itu, tak seorang pun
yang bisa menghindar dari kematian. Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ
ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا
تُرْجَعُوْنَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. BACA JUGA:
Hadits Waktu Doa Mustajab Hari Jumat, Paling Utama Setelah Ashar Dalam Islam,
tanda-tanda kematian sudah diingatkan kepada tiap manusia di antaranya kulit
mulai keriput, rambut beruban dan daya ingat melemah. قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى
تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ
وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dalam Islam “Katakanlah, “Sesungguhnya
kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 8) Dikutip
dari Pusat Kajian Hadis (PKH), orang yang selalu ingat mati tentu mempersiapkan
kehidupan sesudah mati. Dia memahami bahwa ada lagi kehidupan setelah mati.
Bekal kehidupan setelah kematian bukanlah harta melimpah, rumah mewah,
perhiasan berkilo-kilo dan sejenisnya. Bekal yang hanya berlaku adalah “Amal
Kebaikan”.
Berikut hadits tentang kematian:
1. Berbaik Sangka Tiap Muslim pasti ingin
hidupnya khusnul khotimah. Banyak cara agar memperoleh predikat husnul
khatimah. Salah satu di antaranya adalah selalu bersangka baik kepada
Allah. Rasulullah Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam mewanti-wanti umatnya
agar selalu berhusnudzan (baik sangka) kepada Allah. Hadis riwayat Al-Imam
Muslim : عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَبْلَ وَفَاتِهِ بِثَلَاثٍ يَقُولُ لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ
بِاللَّهِ الظَّنَّ Dari Jabir Radhiyallahu Anhu berkata: Aku mendengar Nabi
Shalla Allahu Alaihi Wa Salam bersabda tiga hari sebelum beliau wafat: “Jangalah
salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada
Allah.”(HR. Muslim) Al Imam Nawawi menjelaskan bahwa sebelum seorang mukmin
meninggal dunia hendaklah ia bersangka baik kepada Allah bahwa ia diampuni. Ia
tidak boleh putus asa dari kasih sayang (rahmah) Allah. Hal ini merupakan
harapan baik ketika ajal datang.
2. Jeritan Jenazah di Atas Keranda عَنْ سَعِيدِ
بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ
صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ
يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ
وَلَوْ سَمِعَهَا الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ Dari Sa’id bin Abu Sa’id dari bapaknya
bahwa dia mendengar Abu Sa’id AL Khudriy radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh
para pemandu di atas pundak mereka, maka jika jenazah tersebut termasuk orang
shalih (semasa hidupnya) maka dia akan berkata; “Bersegeralah kalian,
bersegeralah kalian (membawa aku). Dan jika ia bukan dari orang shalih, maka
dia akan berkata; “Celaka, kemana mereka akan membawanya?. Suara jenazah itu
didengar oleh setiap makhluq kecuali manusia dan seandainya ada manusia yang
mendengarnya tentu dia akan jatuh pingsan”. (HR. Bukhari).
3. Amal Ibadah Teman Setia عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :يَتْبَعُ المِيْتَ
ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ:
يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ . Dari Anas bin Malik
Radhiyallahu Anhu menuturkan, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
“Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus
menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan
keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya.” (HR.
Bukhari-Muslim). Di dalam kubur yang gelap dan tidak ada siapa-siapa, tentu
membuat hati sedih, gundah dan takut. Di saat itulah datang amal seorang yang
meyerupai bentuk manusia. Jika amalnya baik, dia akan berbentuk manusia yang
indah, wangi dan ramah. Namun sebaliknya, jika amalnya buruk, ia akan berubah
bentuk menjadi manusia yang menyeramkan, berbau busuk dan bersuara kasar. Amal
akan menemani seseorang dalam kuburnya entah berapa lamanya sampai datang Hari
Kiamat.
4. Perbanyak Mengingat Mati عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَكْثِرُوا
ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي المَوْتَ . Dari Abu Hurairah ra. pula,
berkata: Rasulullah Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Perbanyaklah
kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.”
(HR. Tirmidzi) 5. Kematian Sudah Digariskan عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعًا
وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ وَخَطَّ خُطَطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا
الَّذِي فِي الْوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ وَقَالَ هَذَا الْإِنْسَانُ
وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ أَوْ قَدْ أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ
أَمَلُهُ وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ
هَذَا وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا Dari Abdullah radliallahu anhu dia
berkata; "Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah membuat suatu garis
persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di
luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi
garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: Ini adalah
manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang
mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis
kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan
terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya."
(HR. Bukhari) [No. 6417 Fathul Bari] Shahih.
6. Usia Jadi Tanda عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ
السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ Dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Usia
ummatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali
mereka yang melebihi (usia) tersebut." (HR. Ibnu Majah) [No. 4236
Maktabatul Maarif Riyadh] Hasan Shahih.
7. Persiapkan Bekal Amal ٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ
قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ
مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ
لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ Dari Ibnu Umar bahwa dia
berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tiba-tiba
datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam
kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah,
bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang
paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang
bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling
banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian,
merekalah orang-orang yang bijak." (HR. Ibnu Majah) [No. 4259 Maktabatul
Maarif Riyadh] Hasan.
8. Mayit Diiringi 3 Hal حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
حَزْمٍ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ
يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى
عَمَلُهُ Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada
kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin
Hazm ia mendengar Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah
Shallallahualaihiwasallam bersabda: "Mayyit diiringi tiga hal, yang dua
akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya,
hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan
terus tetap bersamanya." (HR. Bukhari) [No. 6514 Fathul Bari] Shahih. 9.
Cinta Harta dan Panjang Umur عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ
مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ وَطُولُ الْعُمُرِ رَوَاهُ شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
Dari Anas bin Malik radliallahu anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam besabda: "Anak Adam akan semakin tumbuh dewasa dan semakin besar
pula bersamanya dua perkara, yaitu; cinta harta dan panjang umur."
Diriwayatkan pula oleh Syubah dan Qatadah. (HR. Bukhari) [No. 6421 Fathul Bari]
Shahih. Demikian
9 kumpulan hadits tentang kematian. Semoga
dengan mempelajari hadits tersebut, Muslim bisa lebih meningkatkan lagi amal
ibadahnya sebagai bekal menjemput kematian. Wallahu A'lam.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 9 Hadits tentang
Kematian yang Perlu Dipahami Muslim ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hadits-tentang-kematian/2.
size='medium'/>