Pesan yang lain disampaikan oleh KH. Maimun Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang. Dalam berbagai kesempatan memberikan pesan amalan wirid kepada para santrinya, agar hidup mereka diberi kemudahan, keberkahan dan dilapangkan rezekinya.
Ini salah satu pesan beliau:
“Mbesok nek wes omah-omah, ojo lali, angger mlebu omah moco Qulhu ping pisan.” (Besok jika sudah berumah tangga, setiap masuk rumah jangan lupa membaca surat Al-Ikhlas walaupun hanya sekali.)
Ternyata pesan beliau ini bukan sembarang nasehat, karena hal itu telah disabdakan oleh junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Saw:
ﻋﻦ ﺳﻬﻞ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ : « ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺷﻜﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻠﺖ ﺑﻴﺘﻚ ﻓﺴﻠﻢ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺪ ﻓﺴﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻚ ، ﻭﺍﻗﺮﺃ ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﻣﺮﺓ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻓﻔﻌﻞ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻓﺄﺩﺭ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺯﻗﺎً ﺣﺘﻰ ﺃﻓﺎﺽ ﻋﻠﻰ ﺟﻴﺮﺍﻧﻪ
Artinya: Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seorang laki2 datang kepada Nabi Saw. dan mengadukan kefakiran yg menimpanya. Lalu beliau bersabda: “Apabila kamu masuk ke rumahmu, ucapkanlah salam jika ada seseorang di dalamnya. Dan jika tidak ada orang di dalamnya, ucapkan salam untuk dirimu, dan bacalah Qul Huwallaahu Ahad satu kali”. Lalu laki2 tsb melakukannya. Maka Allah melimpahruahkan rizki orang tsb, sehingga mengalir kepada tetangga2nya.”
laa `Ibaadillaahish Shaalihiin”
Rezeki adalah kebutuhan semua makhluk hidup. Di dalam salah satu pengajiannya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha memberikan ijazah pelancar rezeki kepada jamaah pengajianya. Konten pengajian tersebut tersebar di berbagai konten media sosial.
Gus Baha adalah putra Kiai Nursalim, Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur`an (LP3IA) di Kragan, Narukan, Rembang. Saat ini, Gus Baha meneruskan menjadi pengasuh LP3IA.
Kiai Nursalim adalah murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Kabupaten Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Kiai Nursalim mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira.
Model pengajaran Kiai Nursalim ini ditiru oleh Gus Baha. Dengan wawasan yang luas, Gus Baha bisa menjelaskan setiap permasalahan dengan logika yang ringan. Dalam sejarah hidupnya, Gus Baha belajar Alquran ke ayahnya dan mempelajari kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Anwar, KH Maemun Zubair. Terkadang Gus Baha memberikan ijazah amalan kepada jamaah.
Pada saat mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, Gus Baha terbiasa menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf “hakikat” dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut. Termasuk memberikan ijazah pelancar rezeki.
Salah satu Ayat yang diterangkan hikmahnya adalah surat An-Nur ayat 61:
فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Artinya: Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti.
Menurut Gus Baha, ayat ini menerangkan tentang adab masuk rumah sendiri maupun orang lain. Menurut riwayat, Asbabun Nuzul dari ayat ini berkenaan dengan seseorang yang merasa berdosa jika ia makan sendirian. Jika ia tidak menemukan seseorang yang mau makan bersamanya, maka ia tidak mau memakan makanannya. Hal ini karena dia memiliki rezekinya banyak. Hingga makanannya melimpah.
Lalu Gus Baha mengijazahkan amalan, agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir maka ketika masuk rumah, khususnya rumah kita sendiri, yang dimungkinkan tidak ada orang yang menjawabnya, maka kita membaca salam untuk diri kita sendiri dengan membaca:
السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْ
“Assalaamu ‘Alainaa Wa Alaa `Ibaadillaahish Shaalihiin”
Artinya, “Keselamatan semoga dilimpahkan kepada diri kami dan hamba-hamba Allah yang saleh”. Kemudian para Malaikat yang akan menjawab salam yang kita ucapkan.
Kenapa orang yang mengucapkan ijazah salam tersebut rezekinya lancar ?
Gus Baha menerangkan, bahwa orang yang mengamalkan bacaan ini maka mendapatkan jaminan dari Allah Swt “Tahiyyatan min indhillahi mubarakatan thayyiba” artinya mendapatkan keberkahan dari sisi Allah Swt. Setiap orang yang mendapatkan keberkahan dari Allah tidak mungkin orang tersebut hidupnya miskin.
Semoga semua yang mengamalkan ijazah ini diberikan kelancaran rezeki dari Allah Swt.
No comments:
Post a Comment